Menjadi freelancer memang terlihat menarik. Waktu kerja fleksibel, bebas dari ikatan kantor, dan peluang klien global membuat pekerjaan ini banyak diminati, terutama oleh generasi muda. Namun, bagi pemula, ada baiknya lebih selektif dalam memilih platform kerja.
Salah satu yang sering disebut adalah Upwork, platform freelance berskala internasional. Tapi, apakah cocok untuk pemula? Jawabannya: belum tentu. Berikut beberapa alasan kenapa pemula freelance tidak disarankan langsung menggunakan Upwork.
1. Persaingan yang Terlalu Ketat
Upwork adalah pasar terbuka untuk freelancer dari seluruh dunia. Artinya, kamu akan bersaing dengan profesional dari India, Filipina, Eropa Timur, bahkan dari Amerika. Banyak dari mereka sudah memiliki portofolio, review, dan jam terbang tinggi.
Sementara itu, pemula yang belum punya rekam jejak kuat cenderung kalah di tahap awal, bahkan proposalnya tidak dilirik sama sekali. Oleh karena itu, penting bagi pemula untuk membangun pengalaman terlebih dahulu sebelum terjun ke Upwork.
2. Klien Mencari Freelancer yang Spesifik dan Terbukti
Banyak klien di Upwork tidak sekadar mencari freelancer murah, tapi juga yang punya spesialisasi tertentu dan kredibilitas yang bisa dibuktikan. Freelancer yang pernah bekerja di agensi kreatif biasanya lebih mudah masuk ke pasar ini karena mereka memiliki pemahaman struktur kerja, standar kualitas tinggi, serta portofolio yang meyakinkan.
Spesialis di bidang tertentu seperti digital marketing, SEO, content writing, atau social media management juga punya peluang lebih besar. Bahkan sebelum masuk ke platform global seperti Upwork, banyak freelancer profesional memilih membangun identitas mereka secara lokal terlebih dahulu. Misalnya dengan memperkenalkan diri sebagai penyedia jasa SEO Jakarta.
Kenapa Jakarta? Karena Jakarta adalah pusat aktivitas bisnis digital di Indonesia, di mana permintaan akan layanan SEO sangat tinggi. Dengan membangun personal branding yang kuat sebagai jasa SEO Jakarta, seorang freelancer bisa menjangkau pasar lokal yang besar, memiliki kredibilitas geografis, dan mendapatkan klien tetap. Setelah portofolio dan testimoni lokal terkumpul, barulah lebih aman bersaing di pasar global seperti Upwork.
3. Sistem Pendaftaran dan Seleksi yang Ketat
Tidak semua orang bisa langsung masuk ke Upwork. Platform ini memiliki kurasi ketat terhadap akun baru. Jika bidangmu sudah dianggap terlalu jenuh, bisa jadi pendaftaran akunmu ditolak begitu saja.
Sebagai pemula, hal ini tentu mengecewakan, terutama jika kamu belum punya keahlian yang dianggap “langka” di pasar global. Oleh karena itu, memperkuat profil profesional dan reputasi lokal menjadi langkah awal yang lebih masuk akal.
4. Komisi yang Tidak Ramah Pemula
Upwork mengambil potongan hingga 20% dari total pendapatan freelancer, terutama untuk proyek-proyek awal. Bagi freelancer pemula yang baru mencoba, potongan ini terasa cukup memberatkan. Bayangkan jika kamu mendapat proyek senilai $100, kamu hanya menerima $80, belum lagi dipotong biaya transfer bank atau e-wallet.
Beberapa freelancer bahkan mulai mencari solusi pembayaran yang lebih cepat atau alternatif, hingga menggunakan convert pulsa 24 jam. Walau bukan opsi utama, layanan ini kadang dimanfaatkan dalam keadaan mendesak saat freelancer belum punya rekening atau metode pembayaran digital yang aktif.
5. Klien di Upwork Sangat Menuntut
Klien internasional biasanya memiliki ekspektasi tinggi. Mereka ingin komunikasi cepat, hasil kerja berkualitas, revisi minimal, dan deadline yang ketat. Bagi freelancer yang belum terbiasa dengan ritme kerja seperti itu, tekanan bisa sangat besar dan mengakibatkan burnout.
Satu kesalahan kecil atau ketidaksesuaian ekspektasi bisa berujung pada ulasan negatif dan reputasi buruk yang menghantui akun kamu di Upwork dalam jangka panjang.
Jadi, Harus Mulai dari Mana?

Sebelum terjun ke Upwork, pemula disarankan untuk:
- Mengerjakan proyek kecil dari teman, komunitas, atau media sosial
- Membangun portofolio di Behance, Dribbble, atau blog pribadi
- Membentuk identitas profesional sesuai keahlian, seperti jasa SEO, desain grafis, atau content writer
- Menjadi bagian dari komunitas freelancer lokal
- Fokus membangun brand lokal terlebih dahulu
Kesimpulan
Upwork memang tempat yang menjanjikan bagi freelancer profesional, tapi belum tentu cocok untuk pemula. Tingginya persaingan, potongan komisi besar, sistem seleksi ketat, dan ekspektasi klien yang tinggi membuat platform ini cukup menantang di tahap awal karier freelance.
Alih-alih langsung terjun ke Upwork, pemula lebih baik memperkuat dasar mereka terlebih dahulu. Bangun portofolio, personal branding, dan kredibilitas melalui pasar lokal. Dengan begitu, ketika waktunya tiba, kamu sudah benar-benar siap untuk bersaing di pasar global.